
Permainan menyalahkan dimulai, ketika Polisi dan media saling menyalahkan atas tuduhan narkoba G-Dragon
Upaya polisi untuk membuktikan tuduhan penggunaan narkoba terhadap penyanyi G-Dragon telah menemui hambatan yang signifikan karena kurangnya bukti fisik yang nyata. Dalam perkembangan terkini, komunitas hukum pada 20 November mengungkapkan bahwa Institut Ilmu Forensik Nasional melakukan analisis mendalam terhadap sampel rambut G-Dragon. Hasil tes ini kembali negatif untuk penggunaan narkoba, selanjutnya menginformasikan unit investigasi kejahatan narkoba Badan Kepolisian Incheon tentang temuan ini.
Hasil ini menimbulkan semakin banyak kritik terhadap penanganan polisi atas kasus ini, terutama karena hasil negatif berulang dari pemeriksaan forensik G-Dragon (nama asli Kwon Ji-yong) diketahui publik. Meskipun hasil pemeriksaan kuku masih menunggu keputusan, pemeriksaan tersebut biasanya hanya menunjukkan konsumsi obat selama 5 hingga 6 bulan terakhir. Namun, hasil negatif dari analisis rambut G-Dragon, yang dapat mendeteksi penggunaan narkoba hingga satu tahun, secara signifikan melemahkan kemungkinan pembuktian tuduhan terhadap dirinya.
Saat ini, bukti utama polisi bergantung pada klaim seorang wanita berusia 29 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai ‘A,’ yang merupakan manajer sebuah perusahaan hiburan Gangnam. Dia ditangkap atas tuduhan penggunaan narkoba dan ganja dan merupakan pelanggar enam kali. Jika pemeriksaan mendalam terhadap kuku Kwon juga membuahkan hasil negatif, hal ini diperkirakan akan semakin mengurangi kredibilitas dan efektivitas penyelidikan polisi.
Polisi mengalihkan perhatian mereka ke media. Seorang pejabat polisi berkata, “Penyelidikannya tidak mudah karena faktanya diketahui pada tahap penyelidikan internal (penyelidikan pra-pemesanan) sebelum bukti yang jelas diperoleh.” Bahkan pada tanggal 20 ketika rambut Tuan Kwon dinyatakan negatif, polisi berkata, “Bukankah media menyelidikinya terlebih dahulu?” dan “Kami sedang menyelidiki area lain (untuk membuktikan tuduhan) dan berupaya untuk menutup kasus ini sesegera mungkin.”
Sedangkan bagi media Korea, kritik dilontarkan atas penyelidikan tidak masuk akal yang dilakukan polisi karena hanya mengandalkan pernyataan, karena tes mendetail tidak membuahkan hasil yang berarti. Lebih banyak laporan juga menyatakan bahwa ini menjadi situasi yang memalukan bagi polisi, yang tidak bisa mendapatkan bukti fisik penting selama sebulan karena keputusan tes ‘negatif’ berturut-turut.